JATIMTIMES - Banjir dan tanah longsor yang dalam beberapa waktu terakhir meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Sumatra memicu gelombang protes dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai kerusakan ekologis yang terjadi bukan hanya akibat cuaca ekstrem, melainkan akumulasi dari aktivitas industri yang mengubah wajah hutan secara masif. Dalam perdebatan itu, PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali menjadi sorotan utama. Perusahaan ini dituding memainkan peran signifikan dalam degradasi lingkungan di sekitar Danau Toba.
Namun, perhatian publik kini bukan hanya tertuju pada aktivitas operasional TPL, melainkan juga pada sosok pengendali barunya yakni Joseph Oetomo. Minimnya informasi tentang figur ini justru memunculkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
Baca Juga : Apakah Korban Longsor Termasuk Mati Syahid? Begini Penjelasan Lengkap Menurut Islam
Lalu, siapa sebenarnya Joseph Oetomo dan bagaimana ia bisa menjadi pengendali salah satu perusahaan industri terbesar di kawasan Danau Toba ini?
Peralihan Kepemilikan PT Toba Pulp Lestari
Sebelum membahas lebih jauh sosok Joseph Oetomo, penting untuk memahami alur kepemilikan TPL. Perusahaan ini awalnya bernama PT Inti Indorayon Utama Tbk, yang dalam periode 2007–2021 mayoritas sahamnya dikuasai Pinnacle Company Pte. Ltd.
Namun, struktur kepemilikan tersebut berubah drastis pada tahun 2025.
Pada tahun itu, Allied Hill Limited, sebuah perusahaan berbasis di Hong Kong, resmi mengambil alih saham mayoritas TPL.
Allied Hill Limited sendiri sepenuhnya dimiliki oleh Everpro Investments Limited.
Everpro Investments Limited dikendalikan oleh Joseph Oetomo, yang membuatnya menjadi pengendali akhir dari TPL.
Peralihan kendali ini ditegaskan melalui dokumen resmi “Pernyataan Penawaran Tender Wajib” yang dirilis PT Toba Pulp Lestari Tbk pada 14 Juli 2025. Dalam dokumen tersebut, nama Joseph Oetomo dicantumkan jelas sebagai pihak yang kini mengendalikan perusahaan.
Jejak Struktur Kepemilikan: Dari Hong Kong hingga Samoa
Struktur kepemilikan TPL saat ini tidak sederhana. Berikut gambaran ringkas yang memudahkan:
1. Joseph Oetomo → Everpro Investments Limited
Everpro adalah perusahaan yang terdaftar di Samoa dan menjadi pemegang saham tunggal Allied Hill Limited. Alamatnya berada di Vistra Corporate Services Center, Ground Floor NPF Building, Beach Road, Apia, Samoa.
2. Everpro Investments Limited → Allied Hill Limited
Allied Hill Limited berfungsi sebagai perusahaan induk investasi yang dipakai untuk mengakuisisi TPL.
Alamat kantor pusatnya di 13/F, 136 Des Voeux Road Central, Central, Hong Kong—alamat yang sama dengan alamat resmi Joseph Oetomo dalam dokumen TPL.
3. Allied Hill Limited → PT Toba Pulp Lestari Tbk
Allied Hill mengambil alih 1.283.649.894 saham, setara dengan 92,42% modal ditempatkan dan disetor TPL. Angka ini juga merupakan saham yang sebelumnya dikuasai Pinnacle Company Pte. Ltd.
Baca Juga : Surabaya Serius Bangun Ekonomi Kreatif, Siapkan Strategi Jadi Kota Gastronomi Dunia
Dengan kepemilikan sebesar itu, kendali TPL secara efektif berada di tangan Joseph Oetomo.
Mengapa Nama Joseph Oetomo Mencuat Saat Ini?
Perubahan pengendali perusahaan besar seperti TPL tentu penting, namun alasan utama nama Joseph Oetomo mencuat adalah karena TPL kembali dituding sebagai pemicu kerusakan lingkungan yang memperburuk bencana banjir dan longsor di Sumatra.
WALHI dan sejumlah masyarakat adat menyebut bahwa:
• Operasi HTI (Hutan Tanaman Industri)
• Pembukaan kawasan hutan
• Aktivitas industri dalam kawasan sensitif ekologis
Yang diduga memperlemah struktur alam dan memperparah dampak bencana.
Di tengah gelombang kritik ini, publik kemudian menyoroti siapa pemilik baru perusahaan tersebut dan apa tanggung jawabnya terhadap dampak yang ditimbulkan.
Profil Singkat Joseph Oetomo
Meskipun namanya mencuat dalam dokumen resmi TPL, informasi mengenai Joseph Oetomo masih sangat terbatas di ruang publik. Yang jelas:
• Ia adalah pengendali Everpro Investments Limited.
• Ia memegang kendali tidak langsung atas mayoritas saham TPL.
• Alamat bisnisnya berada di Hong Kong, mengikuti lokasi kantor Allied Hill Limited.
Minimnya profil publik ini membuat banyak pihak semakin penasaran mengenai latar belakang dan rekam jejaknya.
