Profil Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang Diduga Umrah saat Banjir: Kronologi, Kritik Publik, hingga Klarifikasi

05 - Dec - 2025, 05:11

Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS. (Foto Instagram)

JATIMTIMES - Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, tengah menjadi sorotan publik setelah sebuah unggahan di media sosial mengungkap bahwa ia diduga berangkat umrah di tengah situasi darurat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh Selatan serta sejumlah wilayah Sumatera. Isu ini memicu reaksi keras masyarakat, terutama karena daerah tersebut masih berada dalam kondisi krisis.

Kronologi Dugaan Keberangkatan Umrah Mirwan MS

Informasi keberangkatan umrah Mirwan diketahui melalui unggahan akun Instagram agen travel @almisbahtravel. Dalam foto yang beredar luas, Mirwan terlihat berpose di Tanah Suci bersama sang istri, lengkap dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun istrinya.

Baca Juga : Kabar Penggerebekan Produsen Beras Kimia Beredar di WhatsApp, Polisi: itu Hoaks

Unggahan itu langsung viral dan mendapatkan respons negatif dari publik. Banyak warganet mempertanyakan sensivitas seorang kepala daerah yang bepergian ke luar negeri ketika wilayahnya sedang berjuang menghadapi bencana besar.

Kritik publik semakin menguat setelah beredar surat resmi Pemkab Aceh Selatan bernomor 360/1315/2025, yang isinya menyatakan bahwa pemerintah daerah tidak sanggup menangani kondisi darurat bencana tanpa bantuan pemerintah provinsi.

Surat tersebut merinci dampak berat bencana yang melanda 11 kecamatan, mulai dari terputusnya akses transportasi, kerusakan jalan, lumpuhnya layanan publik, gangguan ekonomi, hingga rusaknya jaringan sanitasi, irigasi, dan fasilitas kesehatan. Kondisi ini membuat publik merasa keberangkatan Mirwan ke Tanah Suci sangat tidak tepat waktu.

Setelah polemik mencuat, Mirwan MS akhirnya memberikan klarifikasi melalui unggahan di media sosial pada Jumat (5/12/2025). Ia menjelaskan bahwa dirinya telah meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir empat hari sebelum keberangkatan umrah.

"Alhamdulillah, empat hari lalu saya turun langsung ke lokasi banjir di Trumon. Keadaan sudah lebih baik dan tidak separah daerah lain. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT,” tulis Mirwan dalam keterangannya.

Namun, klarifikasi itu masih memunculkan perdebatan di tengah masyarakat yang menilai bahwa kondisi bencana semestinya menjadi prioritas utama seorang kepala daerah.

"Itu 4 hari yg lalu, sekarang dimana?," komen @bakekok***

"Pak di Saudi banjir gak?," sindir akun @oed***.

Profil Lengkap Mirwan MS, Bupati Aceh Selatan

Mirwan MS lahir pada 9 Maret 1975 di Peulumat, Aceh Selatan. Ia menghabiskan masa kecilnya di tanah kelahiran dan menamatkan pendidikan dasar di SDN 1 Peulumat (1983–1989). Pendidikan menengah ia tuntaskan di SMP Labuhanhaji Timur (1989–1992) dan STMN 1 Banda Aceh (1992–1995).

Pada 2014, Mirwan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIEM ISM. Ia aktif dalam berbagai organisasi, di antaranya:

• Ketua Kanomat (2004–2006)

• Penasihat Yayasan Panti Asuhan Payung Agung (2013–2016)

• Pembina Yayasan Panti Asuhan Mizan (2013–2023)

Mirwan juga melanjutkan pendidikan S2 dan mendapat gelar Magister Sosial pada 2021. Di periode yang sama, ia menjadi Pembina Yayasan Panti Asuhan YPI (2019–2023) serta Dewan Penasihat PM Latim (2019–2023).

Dalam dunia politik, Mirwan pernah maju pada Pilkada Aceh Selatan 2017, namun belum berhasil. Ia kemudian aktif membina berbagai organisasi seperti Peppas (2022–2025) dan IKAMAS (2023–2028) di Jakarta.

Baca Juga : Hari Bakti PUPR ke-80, Wali Kota Blitar Mas Ibin Gaungkan Perencanaan Infrastruktur Jangka Panjang

Pada Pilkada Aceh Selatan 2024, Mirwan kembali maju berpasangan dengan Baital Mukadis. Pasangan ini akhirnya memenangkan kontestasi, dan Mirwan resmi menjabat sebagai Bupati Aceh Selatan periode 2025–2030.

Sekilas Tentang Aceh Selatan: Kabupaten di Pesisir Barat Sumatera

Aceh Selatan terletak di pesisir barat Provinsi Aceh. Secara geografis, daerah ini berbatasan:

- Selatan: Aceh Barat Daya

- Barat: Aceh Tenggara

- Utara: Aceh Singkil dan Kota Subulussalam

Minimnya akses transportasi dan kondisi topografi berbukit membuat wilayah ini cukup rentan terhadap bencana alam seperti banjir bandang dan longsor.