Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Asal-usul Pohon Cemara sebagai Simbol Natal yang Jarang Diketahui

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

22 - Dec - 2025, 11:26

Placeholder
Ilustrasi pohon Natal. (Foto dari Pixabay)

JATIMTIMES - Setiap kali Natal tiba, pohon cemara yang dihias lampu dan ornamen hampir selalu menjadi pusat perhatian. Mulai dari rumah, gereja, hingga ruang publik, simbol ini hadir seolah sudah menjadi bagian wajib dari perayaan Natal. 

Namun, di balik keindahannya, pohon cemara menyimpan cerita panjang yang berakar dari sejarah, budaya, dan makna simbolik yang terus hidup hingga kini.

Baca Juga : Ajak Empati Korban Bencana, Malam Tahun Baru di Jember Diisi Doa dan Solawat Bersama

Tradisi menghias pohon cemara tidak muncul secara tiba-tiba. Kebiasaan ini terbentuk melalui perjalanan waktu yang panjang, dipengaruhi oleh kepercayaan kuno, tradisi Eropa, hingga ajaran Kristen yang kemudian memaknainya secara lebih mendalam. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini cerita dibalik pohon cemara yang menjadi ikon Natal.

Pohon Hijau yang Melambangkan Kehidupan

Pohon cemara dikenal sebagai tanaman yang tetap hijau sepanjang tahun. Ketika musim dingin membuat banyak tumbuhan meranggas, cemara justru tetap berdiri kokoh. Kondisi inilah yang sejak lama membuatnya dipandang sebagai lambang kehidupan yang tidak pernah padam.

Dalam berbagai kebudayaan kuno, tanaman hijau dipercaya membawa energi positif dan harapan baru. Ketika Natal kemudian dirayakan sebagai momen kelahiran dan pembaruan, pohon cemara dianggap selaras dengan pesan tersebut. Dalam pandangan Kristen, pohon ini dimaknai sebagai simbol kehidupan kekal dan kasih Tuhan yang terus menyertai manusia, bahkan di masa yang sulit.

Cahaya Harapan di Musim Dingin

Di negara-negara dengan empat musim, Natal dirayakan saat musim dingin sedang mencapai puncaknya. Hari-hari yang singkat dan cuaca yang dingin kerap menghadirkan suasana muram. Kehadiran pohon cemara yang dihias menjadi cara menghadirkan kehangatan visual dan emosional di tengah kondisi tersebut.

Pohon Natal menjadi pengingat bahwa harapan tidak pernah benar-benar hilang. Sama seperti alam yang akan kembali hidup saat musim semi datang, manusia diajak untuk percaya bahwa masa sulit akan berlalu dan digantikan oleh awal yang baru.

Akar Tradisi dari Eropa Tengah

Kebiasaan menghias pohon cemara sebagai bagian dari perayaan Natal berkembang di wilayah Eropa Tengah, khususnya Jerman. Pada masa lalu, pohon ini sering digunakan dalam pertunjukan keagamaan dan perayaan rakyat. Lambat laun, kebiasaan tersebut dibawa ke dalam rumah sebagai bagian dari perayaan kelahiran Yesus.

Dari sana, tradisi menghias pohon cemara menyebar luas seiring dengan perpindahan penduduk dan pengaruh budaya Eropa ke negara lain. Setiap wilayah kemudian menyesuaikan bentuk dan hiasannya sesuai dengan budaya setempat.

Dari Eropa ke Seluruh Dunia

Baca Juga : Rute Banyuwangi–Lombok Baru Dibuka, Ini Jadwal Penerbangannya 

Popularitas pohon Natal semakin meluas ketika tradisi ini dikenal di Inggris dan Amerika pada abad ke-19. Sejak saat itu, pohon cemara menjadi simbol Natal yang diterima secara luas. Di berbagai negara, cara menghiasnya pun beragam, mulai dari ornamen sederhana hingga dekorasi modern yang penuh warna.

Meski bentuk dan gaya dekorasi terus berubah mengikuti zaman, makna dasarnya tetap sama, yakni menghadirkan kebersamaan, kegembiraan, dan harapan di akhir tahun.

Makna Lampu yang Menghiasi Pohon Natal

Lampu-lampu yang menghiasi pohon Natal bukan hanya pemanis. Cahaya yang berkilauan melambangkan terang di tengah kegelapan. Awalnya, pohon Natal dihiasi dengan lilin sebagai simbol cahaya iman dan harapan. Kini, lampu listrik menggantikan lilin, namun maknanya tetap terjaga.

Kilauan lampu tersebut menciptakan suasana hangat dan menenangkan, sekaligus menjadi simbol bahwa selalu ada terang yang menyertai manusia, bahkan di saat-saat paling gelap.

Pohon cemara yang dihias saat Natal bukan hanya elemen dekoratif. Ia menjadi simbol dari perjalanan panjang tradisi, kepercayaan, dan nilai kemanusiaan. Dari makna kehidupan, harapan, hingga kebersamaan, pohon Natal mengingatkan bahwa perayaan ini bukan sekadar tentang hiasan, melainkan tentang pesan yang dibawa di baliknya.

Nah itulah cerita dibalik pohon cemara yang menjadi ikon Natal. Semoga bermanfaat!


Topik

Serba Serbi Natal Pohon Natal pohon cemara



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Gresik Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi