JATIMTIMES - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo fokus untuk menjalankan empat program mendesak yang telah menjadi atensi dari Bupati Malang HM. Sanusi dan semuanya untuk peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Malang.
Wiyanto menyampaikan, terdapat empat program mendesak yang harus segera diselesaikan. Pertama terkait dengan penurunan angka stunting di Kabupaten Malang. Di mana untuk menurunkan angka stumting secara signifikan dibutuhkan kerja sama lintas perangkat daerah dan stakeholder terkait.
"Salah satunya dengan mengedepankan peran bidan desa dan PKK. Termasuk pemberian makanan tambahan kepada temuan anak atau bayi yang terdeteksi stunting," ungkap Wiyanto kepada JatimTIMES.com.
Kedua, terkait dengan percepatan realisasi program catchlab yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Di mana untuk program catchlab sendiri sangat dibutuhkan dan dinantikan kebermanfaatannya oleh masyarakat di masing-masing rumah sakit di Kabupaten Malang.
"Percepatan Program Cathlab, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan supaya program ini bisa segera dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat," ujar Wiyanto.
Ketiga terkait penurunan angka Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Malang yang juga menjadi fokus Bupati Malang HM. Sanusi sekaligus menjadi program nasional Presiden RI Prabowo Subianto.
Nantinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang bersama tim khusus akan berupaya melakukan pendeteksian dan pendataan terhadap penderita TBC yang kemudian dilakukan langkah-langkah tertentu agar penderita TBC bisa kembali sehat.
"Detail teknisnya nanti ditangani tim, tapi yang jelas target utama penurunan TBC sesuai program nasional," ujar Wiyanto.
Keempat terkait dengan percepatan pembangunan rumah sakit di daerah terpencil di Kabupaten Malang. Hal itu sejalan dengan program nasional Presiden RI Prabowo Subianto yakni memberikan pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang berada di Kabupaten Malang.
Wiyanto mengatakan, untuk percepatan pembangunan rumah sakit di daerah terpencil ini nantinya akan menyasar wilayah di Malang Selatan. Pasalnya, di Kabupaten Malang telah berdiri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan di Kepanjen, RSUD Lawang di Lawang atau di Malang Utara dan RSUD Ngantang di Ngantang atau di Malang Barat.
Baca Juga : World Clean Up Day 2025, Pemkot Malang Mantapkan “Ngalam Rijik” dalam Program Dasa Bakti
Untuk di wilayah Malang Selatan masih belum berdiri RSUD. Nantinya, untuk pembangunan RSUD direncanakan akan dibangun di wilayah Kecamatan Dampit. Terlebih lagi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memiliki puluhan hektare lahan yang dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk pembangunan rumah sakit. "Nantinya di empat penjuru mata angin akan ada rumah sakit di Kabupaten Malang," ujar Wiyanto.
Langkah awal, pihaknya bersama tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang serta perangkat daerah terkait akan melakukan studi kelayakan terhadap lokasi lahan yang akan dibangun RSUD. "Nanti akan kami lakukan studi kelayakannya seperti apa, supaya nanti diharapkan bisa menjadi pusat rujukan di wilayah pesisir Malang Selatan. Tetapi pastinya tidak membebani APBD," jelas Wiyanto.
Pihaknya mengatakan, jika RSUD berdiri di wilayah Dampit dinilai akan strategis dan dapat menjangkau masyarakat Kabupaten Malang yang berada di wilayah Malang Selatan. Pasalnya, jika masyarakat yang berasal dari Bantur maupun Donomulyo butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk menuju RSUD Kanjuruhan yang berada di Kepanjen.
"Dengan adanya akses kesehatan di Malang Selatan, akses kesehatan akan lebih efekti," imbuh Wiyanto.
Selain percepatan pembangunan rumah sakit di daerah terpencil, Wiyanto juga mengaku keterbatasan mobil ambulans juga menjadi persoalan tersendiri untuk layanan kesehatan di Kabupaten Malang. Oleh karena itu, pihaknya juga berencana akan melakukan koordinasi dengan lintas perangkat daerah untuk alihfungsi mobil sebagai ambulans.
"Kalau ada mobil yang masih layak pakai bisa kita alih fungsikan jadi ambulans. Ini untuk mempercepat penanganan darurat, terutama di daerah pesisir," pungkas Wiyanto.