Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Kesehatan

Inovasi Medis Karya Dokter Universitas Brawijaya Sabet GIMI Innovation Awards 2025 di Brasil

Penulis : Hoshi Amalia - Editor : Yunan Helmy

13 - Dec - 2025, 13:05

Placeholder
Dokter Domy Pradana Putra SpOT meraih penghargaan di ajang GIMI Innovation Awards 2025, Rio de Janeiro, Brasil. (ist)

JATIMTIMES - Berawal dari kegelisahan sederhana di ruang instalasi gawat darurat (IGD), sebuah inovasi medis karya dokter Universitas Brawijaya kini mendapat pengakuan dunia. Domy Brush Suction, alat pengisap bedah inovatif ciptaan dr Domy Pradana Putra SpOT, meraih 2nd Winner of “Most Innovative Project – Private Sector” dalam ajang Global Innovation Management Institute (GIMI) Innovation Awards 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, pada 7 November 2025.

Penghargaan tersebut menempatkan inovasi dokter dari Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sekaligus RSUD dr Saiful Anwar Malang itu sejajar dengan inovasi dari lebih dari 30 negara. Namun, di balik capaian internasional itu, Domy menegaskan bahwa inovasi yang ia kembangkan bukanlah hasil riset instan di laboratorium, melainkan lahir dari pengalaman panjang di lapangan.

Baca Juga : Dari Hari Ibu untuk Anak, Polresta Malang Kota Hadirkan Khitan Masal Gratis

“Apa yang ada di buku itu sangat berbeda dengan apa yang kita temui di lapangan,” ujarnya.

Pengalaman klinis tersebut mengantarkan Domy pada lahirnya Domy Brush Suction, alat pengisap bedah yang dirancang untuk menjawab persoalan penyumbatan suction yang kerap terjadi selama tindakan operasi. Berbeda dengan suction konvensional yang hanya memiliki satu lubang, alat ini menggunakan desain multi-lumen fleksibel dengan enam saluran dan dua lubang pada setiap saluran, sehingga fungsi pengisapan tetap optimal meski terdapat jaringan atau debris.

Ujung alat dibuat tumpul dan non-traumatik agar aman bagi jaringan sensitif, serta dilengkapi pengatur tekanan isap yang dapat dikontrol langsung oleh operator. Domy Brush Suction juga bersifat sekali pakai dan menggunakan material medical grade untuk menjaga keamanan pasien.

Pengembangannya dimulai sejak 2019 saat Domy masih berstatus residen. Prototipe awal sempat masuk 10 besar kompetisi Indo ACF 2020 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan. Namun perjalanan menuju produksi masal tidak mudah. Domy mengaku sempat ditolak oleh sekitar tujuh perusahaan karena keterbatasan fasilitas produksi.

Titik balik terjadi ketika Domy bertemu dengan PT Jayamas Medica Industri (Onemed). Dari proses tersebut, ia menyadari bahwa riset akademik dan riset industri memiliki pendekatan yang berbeda.

“Setelah prototipe jadi, harus melakukan riset ulang di pabrik. Sumber daya di kampus dan di industri tentu berbeda. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari biaya, efektivitas, hingga kemampuan produksi. Dari situ, produk kemudian dimodifikasi tanpa mengubah visi dan tujuan awal,” ujarnya.

Setelah mengantongi Nomor Izin Edar Kementerian Kesehatan RI (AKD 20903322582), Domy Brush Suction resmi diproduksi masal dan diluncurkan secara nasional dalam ajang Medical Device Ecosystem Day (MADE Day) pada Januari 2024. Produk ini juga telah terdaftar di e-katalog LKPP sehingga dapat digunakan oleh rumah sakit di seluruh Indonesia.

Baca Juga : Pemkab Malang Libatkan Asosiasi Pengembang Perumahan, Sosialisasi Si-Perkasa Cegah Penipuan Rumah Ilegal

Bagi Domy, capaian internasional tersebut bukanlah tujuan akhir. Ia memandang inovasi sebagai cara untuk meninggalkan jejak yang lebih panjang daripada sekadar gelar atau jabatan akademik. Menurut dia, identitas seorang profesional justru terbangun dari karya yang terus digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.

Di luar Domy Brush Suction, perjalanan inovasi Domy sebenarnya telah dimulai sejak ia masih menjalani masa koas pada 2015. Saat bertugas di instalasi gawat darurat (IGD), ia menciptakan inovasi awal berupa tas selempang dengan kursi lipat untuk tenaga medis, yang lahir dari pengamatan terhadap keterbatasan fasilitas di ruang gawat darurat.

Hingga kini, Domy telah mengembangkan sedikitnya 17 produk inovasi. Beberapa di antaranya berhasil meraih penghargaan, termasuk Domy Brush Suction dan load cell alarm. 

Bagi Domy, inovasi bukan sekadar capaian, melainkan identitas profesional yang terus ia bangun. “Jadi, saya selalu membuat hal yang berbeda, yang membuat itu ciri khas. Karena dengan itu nanti, kita tidak akan pernah bisa tergantikan. Kalau kita ngomong secara akademisi, nama kita itu akan hilang. Ketika kita sudah tidak ada, dia akan hilang. Tapi yang melekat itu cuma tulisan dan inovasi,” pungkasnya.


Topik

Kesehatan Domy Brush Suction Donny Pradana Putra inovasi alat kesehatan penghargaan di Brasil



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Gresik Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hoshi Amalia

Editor

Yunan Helmy

Kesehatan

Artikel terkait di Kesehatan