JATIMTIMES - Prestasi membanggakan baru saja diraih oleh Cabang Olahraga (Cabor) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Malang dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Dari berbagai nomor yang dipertandingkan, Kota Malang sukses membawa pulang 7 medali emas, 4 perak, dan 3 perunggu. Hasil itu sekaligus menegaskan dominasi Kota Malang di cabor balap sepeda tingkat Jawa Timur.
Namun, euforia kemenangan tersebut tak membuat para atlet BMX Malang berpuas diri. Mereka kini tengah mengalihkan fokus ke agenda yang jauh lebih besar, yakni Banyuwangi International BMX yang akan digelar pada pertengahan November 2026. Ajang ini bukan sekadar kompetisi biasa, melainkan pertemuan para pebalap BMX terbaik dari dalam dan luar negeri.
Baca Juga : Dekan FH UB: Pelibatan Militer dalam Pengamanan Demo Tidak Tepat
Tim pelatih telah menyiapkan program khusus untuk mematangkan performa para atlet. Mulai dari latihan fisik, daya tahan, teknik, hingga strategi lintasan digarap serius sebelum masuk ke tahap pemusatan latihan.
“Anak-anak latihan setiap hari, mulai Senin sampai Sabtu. Harusnya pagi dan sore, tapi karena terkendala jadwal sekolah, jadi kami sesuaikan. Latihan tetap berjalan intensif,” ungkap Tifania Adine Almira Azaria, pelatih BMX Kota Malang, saat ditemui usai latihan.
Selain jadwal sekolah, faktor cuaca juga menjadi tantangan tersendiri. Hujan deras kerap memaksa para atlet membatalkan latihan di lintasan terbuka. Meski begitu, Tifania menegaskan timnya tetap mencari solusi alternatif agar program persiapan tetap konsisten.
Dalam ajang internasional mendatang, Kota Malang berencana menurunkan 20 atlet BMX yang terbagi dalam berbagai kelompok usia, mulai dari kategori junior, youth, hingga elite. Strategi ini diharapkan mampu memaksimalkan peluang Kota Malang untuk bersaing di semua nomor yang dipertandingkan.
“Kota Malang punya 20 atlet, di cabor BMX semua umur ada kelasnya masing-masing. Jadi kami akan coba turunkan di semua kategori. Target kami tentu bukan sekadar ikut, tapi bisa menunjukkan kualitas,” tegas Tifania.
Raihan medali di Porprov menjadi modal berharga untuk menatap ajang Banyuwangi International BMX. Menurut Tifania, prestasi tersebut menjadi bukti bahwa atlet-atlet Kota Malang memiliki potensi besar untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Baca Juga : 8 September Memperingati Hari Apa? Ini 3 Hari Penting yang Dirayakan
“Porprov sudah membuktikan kalau anak-anak punya mental juara. Tapi di level internasional, tantangannya jelas lebih berat. Karena itu kami harus mempersiapkan segalanya lebih matang,” imbuhnya.
Dengan persiapan panjang yang dimulai sejak dini, BMX Kota Malang optimistis bisa berbicara banyak di Banyuwangi nanti. Apalagi ajang internasional ini diperkirakan bakal menghadirkan pebalap tangguh dari berbagai negara, yang tentu menjadi pengalaman sekaligus ujian bagi atlet muda Malang.
“Kami ingin Kota Malang tidak hanya dikenal di Jawa Timur, tapi juga di kancah nasional dan internasional. Semoga anak-anak bisa tampil maksimal dan membawa nama baik daerah,” pungkas Tifania.
Ajang ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa Kota Malang tak hanya kuat di Porprov, melainkan juga mampu bersaing di arena balap sepeda kelas dunia.
