Disdikbud Kota Malang Apresiasi Kewaspadaan Guru SDN 2 Dinoyo Kembalikan MBG Tak Layak
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
10 - Oct - 2025, 05:21
JATIMTIMES - Insiden ditemukannya paket Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikembalikan di SDN Dinoyo 2 Kota Malang menjadi pengingat penting soal tanggung jawab bersama dalam menjaga kualitas makanan bagi siswa.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang pun menegaskan, kehati-hatian seluruh pihak mulai dari dapur penyedia hingga guru di sekolah sangat dibutuhkan agar program nasional ini berjalan sesuai harapan.
Baca Juga : Cuaca Buruk, Bunga Tabebuya di Kota Batu Tak Bermekaran
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan pengembalian paket MBG yang dikirim oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bani Umar merupakan bentuk kewaspadaan yang patut diapresiasi. Pasalnya, guru di SDN Dinoyo 2 sigap memeriksa makanan sebelum dibagikan ke siswa.
“Guru-guru sudah menjalankan SOP dengan baik. Sebelum dibagikan, paket MBG wajib dicek dan dicicipi dulu. Ini juga sesuai instruksi Pak Wali Kota agar keamanan makanan benar-benar terjamin,” ujar Suwarjana, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi penyedia agar lebih memperhatikan proses produksi makanan. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas, mulai dari bahan baku, waktu masak, hingga pengiriman ke sekolah.
“Masakan harus betul-betul masih layak konsumsi. Jarak waktu dari memasak ke pengiriman jangan terlalu lama. Apalagi pengiriman MBG kan diberi kelonggaran, bisa dilakukan saat istirahat kedua,” jelasnya.
Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PDI Perjuangan, Havard Kurniawan, juga menyoroti perlunya pengawasan lebih ketat terhadap pelaksanaan program MBG. Ia menilai, kasus seperti di SDN Dinoyo 2 tak patut dianggap sepele karena menyangkut kepercayaan publik terhadap program pemerintah pusat.
Baca Juga : Ingat Rumah Ingat BPJamsostek: Talkshow Inspiratif BPJS Ketenagakerjaan di REI Kediri Property Expo
“Kalau terbukti ada kelalaian dari pihak pengelola dapur, tentu perlu ada evaluasi. Program ini bagus dan niatnya mulia, jadi jangan sampai ada yang menyalahgunakan atau mengabaikan kualitas,” tegas Havard.
Ia menambahkan, anggaran besar yang digelontorkan pemerintah untuk MBG harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh siswa, bukan justru menimbulkan masalah baru.
“Ini soal tanggung jawab moral juga. Yang disiapkan itu makanan untuk generasi masa depan,” pungkasnya.