Wali Kota Malang Perketat Pengawasan Makanan SPPG, Guru Diminta Ikut Cicipi

Reporter

Riski Wijaya

Editor

A Yahya

29 - Sep - 2025, 01:45

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengecek bahan pokok di SPPG Kelurahan Buring.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bergerak cepat merespons arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan monitoring pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). 

Arahan tersebut diberikan dalam rapat koordinasi yang digelar secara dalam jaringan (daring), Senin (29/9/2025). Dalam arahannya, Mendagri meminta kepala daerah untuk berperan aktif dan pro aktif dalam pengawasan program MBG melalui kolaborasi lintas sektor. 

Baca Juga : JPPI Beberkan 3 Masalah Fundamental Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Desak Evaluasi Total

Usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) bersama Mendagri, ia gerak cepat memimpin rombongan Pemkot Malang meninjau SPPG di wilayah Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang. 

Wahyu berkomitmen untuk memperketat pengawasan atas kualitas MBG di Kota Malang. Baik pengawasan di tingkat produksi yang ada di SPPG, maupun pengawasan saat didistribusi di sekolah-sekolah. 

“Kami sudah lihat satu per satu. Bahan diterima, dicek busuk atau tidak, lalu diproses dan dimasak. SOP sudah berjalan, tapi saya minta pengawasan ditingkatkan agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Wahyu.

Wahyu bahkan menegaskan perlunya pengecekan tambahan sebelum makanan sampai ke siswa. Bahkan jika perlu para guru lebih dulu mencicipi makanan yang akan dibagikan ke para siswa. 

“Saya minta guru juga ikut mencicipi sebelum dibagikan. Dari baunya saja sudah bisa ketahuan kalau ada masalah,” imbuh Wahyu.

Ia menuturkan, pengawasan harus berlaku di semua lini. Petugas dapur wajib mengenakan perlengkapan standar. Sedangkan di sekolah harus ada pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan makanan aman.

“Tidak boleh ada tahap yang luput dari kontrol,” tegasnya.

Tak hanya di lingkungan SPPG dan distribusi sekolah, ia juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) turut mengambil peran. Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengecek kebersihan lingkungan dan kelayakan air secara berkala. 

"Satu bulan sekali harus dilakukan pengecekan lingkungan dapur, dan setiap enam bulan kualitas air wajib diperiksa,” jelasnya.

Baca Juga : Pemkot Surabaya Ubah Bekas Kolam Renang THR Jadi Lapangan Mini Soccer dan Padel

Pengetatan pengawasan ini juga untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. Saat kunjungan, Wahyu bahkan mencicipi langsung salah satu menu, ayam krispi, dan menyebut rasanya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran.

Sementara itu, Kepala SPPG Buring, Dian Diestevani Apriyanta, menyatakan pihaknya siap mendukung instruksi tersebut. Ia menjelaskan dapurnya telah berjalan empat minggu dan melayani 2.800 penerima manfaat.

“Wilayah layanan mencakup 11 sekolah di Kelurahan Buring, mulai TK hingga SMA. Bahan datang sore hari, langsung kami olah, dan pagi dikirim fresh ke sekolah,” kata Dian.

Dian menambahkan, menu terus dievaluasi agar sesuai selera siswa. Selain ayam dan ikan, ada olahan tahu-tempe yang divariasikan menjadi nugget, orek, hingga crispy. Sayuran pun diolah dalam bentuk tumis atau acar agar lebih diminati.

Dalam operasionalnya, SPPG Buring melibatkan 47 relawan dari lingkungan sekitar. “Mereka sudah berpengalaman mengolah makanan, jadi kami optimistis kualitas tetap terjaga,” pungkas Dian.