Kasus Keracunan MBG 2025, Pemerintah Tutup Dapur Bermasalah dan Prabowo Minta Rekrut Chef Terlatih
Reporter
Mutmainah J
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
28 - Sep - 2025, 07:00
JATIMTIMES - Kasus keracunan MBG 2025 yang mencuat di berbagai daerah membuat pemerintah menutup sementara sejumlah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) bermasalah. Presiden Prabowo Subianto pun langsung menginstruksikan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk merekrut chef terlatih demi memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan langkah penutupan dapur MBG bermasalah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah.
Baca Juga : Hujan Disertai Angin Kencang Landa Gondanglegi Malang, 4 Rumah Rusak
“SPPG yang bermasalah ditutup untuk sementara, dilakukan evaluasi, dan investigasi,” ujar Zulkifli dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Minggu (28/9/2025).
Ia menambahkan, perbaikan tata kelola di BGN harus dipercepat agar kasus serupa tidak terulang.
“Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus,” tegasnya.
Rapat koordinasi membahas kasus ini turut dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Staf Presiden M. Qodari, Kepala BGN Dadan Hindayana, Wakil BGN Nanik S Deyang, serta perwakilan KemenPPA Arifah Fauzi.
Data Kasus Keracunan MBG
Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan laporan resmi kepada Presiden mengenai data kasus keracunan MBG sejak awal tahun.
• 6 Januari – 31 Juli 2025: terbentuk 2.391 dapur MBG dengan 24 kasus keracunan.
• 1 Agustus – 27 September 2025: bertambah 7.244 dapur MBG dengan 47 kasus keracunan.
Menurut Dadan, sebagian besar insiden dialami oleh dapur MBG yang baru beroperasi. "Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,” jelasnya.
Arahan Presiden Prabowo: Chef Terlatih dan Standar Baru
Presiden Prabowo Subianto merespons cepat laporan tersebut dengan menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pengolah makanan.
"Presiden menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan,” bunyi siaran pers resmi BGN.
Baca Juga : Blusukan ke Pucanglaban, Bupati Gatut Sunu Dengarkan Aspirasi Warga Terkait Jalan dan Listrik
Selain itu, Prabowo juga menginstruksikan agar setiap dapur MBG dilengkapi dengan fasilitas modern untuk menjamin higienitas, antara lain:
- Alat sterilisasi ompreng/food tray
- Filter air bersih
- CCTV terhubung langsung ke pusat pengawasan
- Alat rapid test makanan
Presiden berharap langkah ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG.
“Upaya ini untuk memperkuat kualitas layanan dan menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan tepercaya,” tulis siaran BGN.
Langkah penutupan dapur MBG bermasalah serta instruksi Presiden Prabowo untuk merekrut chef terlatih diharapkan menjadi titik balik dalam memperkuat standar keamanan pangan, sehingga program Makan Bergizi Gratis benar-benar mampu memberikan manfaat sehat dan aman bagi generasi penerus bangsa.