JATIMTIMES - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menggelar kegiatan sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang dan Kantor Kementerian Agama Kota Malang.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito Widoyoko menyampaikan, sosialisasi Sekolah Ramah Anak merupakan salah satu program kegiatan dari Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos-P3AP2KB Kota Malang.
Baca Juga : Kolaborasi Berlanjut, Layanan Makin Dekat: Dispendukcapil dan PN Blitar Gelar Sidang Keliling di Kanigoro
Donny menjelaskan, bahwa sosialisasi Sekolah Ramah Anak perlu dilakukan. Pasalnya, semua stakeholder yang berkaitan dengan sekolah harus memahami dan dapat mewujudkan sebuah sekolah yang ramah anak.
"Sekolah Ramah Anak merupakan satuan pendidikan yang secara sadar memastikan dan melindungi hak-hak anak, menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih dan sehat, serta mendukung partisipasi anak dalam segala aspek di sekolahnya," ungkap Donny, Rabu (15/10/2025).
Pihaknya menyebut, untuk road show sosialisasi Sekolah Ramah Anak diawali pada Rabu (15/10/2025) pukul 08.30 WIB di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dengan menghadirkan 30 peserta dari perwakilan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Malang.
Selanjutnya, di hari yang sama pukul 12.30 WIB road show sosialisasi Sekolah Ramah Anak dilanjutkan di Kantor Kementerian Agama Kota Malang dengan melibatkan 20 orang peserta dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
Lebih lanjut, Donny menjelaskan, dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak, lingkungan sekolah bersama seluruh stakeholder yang terkait di dalamnya dapat melindungi hak anak menuju realisasi potensi terbaik para siswa di dalam maupun di luar sekolah.
Donny menambahkan, untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak harus memerhatikan beberapa hal. Di antaranya pilar-pilar Sekolah Ramah Anak, proaktif inklusif, efektivitas secara akademis dan relevan dengan kebutuhan anak, sehat, aman dan melindungi, responsif gender, serta memungkinkan adanya partisipaasi keluarga dan komunitas.
"Prinsip utama sekolah ramah anak adalah tanpa kekerasan non diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak sebagai pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program dan kegiatan, penghargaan terhadap anak, partisipatif, akuntabilitas, transparansi dan pembudayaan," jelas Donny.
Baca Juga : Bunda PAUD Surabaya Apresiasi TK Labschool UNESA 2, Perluas Jangkauan Wajib Belajar Pra-Sekolah
Khusus untuk prinsip partisipatif, Donny mengatakan hal itu dijabarkan sebagai hak untuk berpendapat dan saling menghargai serta menghormati setiap suara yang keluar dari semua siswa.
"Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial, serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak," tutur Donny.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi Sekolah Ramah Anak yang menyasar perwakilan dari SD, SMP, MI, MTs dan MA, diharapkan semua pihak dapat semakin memahami dan mengimplementasikan indikator-indikator Sekolah Ramah Anak.
"Sehingga Kota Malang dapat menjadi lingkungan pendidikan yang ramah anak dan lebih aman bagi anak-anak, serta dapat tercapai predikat Kota Layak Anak," kata Donny.
Menurut Donny, adanya kegiatan sosialisasi Sekolah Ramah Anak, merupakan wujud komitmen dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak dan mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Layak Anak yang lebih baik dan berkualitas.
