JATIMTIMES – Pagi itu, Jumat (26/9/2025), suasana Rumah Dinas Wali Kota Blitar tampak hangat. Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin, menerima kunjungan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta, Agus Himawan.
Pertemuan yang berlangsung pada pukul 08.30 WIB tersebut bukan sekadar silaturahmi, melainkan tindak lanjut kerja sama strategis yang telah dirintis sebelumnya antara Pemerintah Kota Blitar dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin Ajak Peserta PKA Kabupaten Malang Belajar Spirit Bung Karno
Dalam pertemuan itu, Mas Ibin menegaskan komitmennya untuk mendorong produk unggulan Blitar agar mendapat pangsa pasar lebih luas, khususnya di Ibu Kota. Ia mengungkapkan, setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung beberapa waktu lalu, kini tiba saatnya membicarakan hal-hal teknis yang lebih konkret.
Menurutnya, langkah tersebut menjadi strategi untuk memperkuat perdagangan antarwilayah sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di Kota Blitar.
“Kami ingin menjalin kerja sama, utamanya di bidang perdagangan. Komoditas yang ada di Kota Blitar, meliputi peternakan, pertanian, dan perkebunan, insyaallah segera kami kirim ke DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan komoditas di perkotaan,” ujarnya.
Mas Ibin mengungkapkan, produk Kota Blitar sejatinya sudah mulai dikirim ke Jakarta. Namun, pengiriman itu masih bersifat uji coba. Ia mencontohkan, Pasar Jaya pernah meminta pengiriman satu ton telur sebagai tahap awal testimoni. Begitu pula dengan Pemerintah Kota Surabaya yang juga pernah meminta pasokan telur dari Blitar.
Meski demikian, harapannya ke depan kerja sama ini bisa lebih konkret dalam bentuk kuota tetap. Ia menyebut angka ideal sekitar 300 ton komoditas, yang mencakup berbagai produk mulai dari telur, daging ayam, hingga hasil pertanian segar.
“Kami menginginkan adanya kuota kerja sama. Nantinya pemerintah akan mendorong seluruh pelaku usaha di Kota Blitar untuk mengirimkan produknya ke Jakarta sesuai dengan kuota yang diberikan Pasar Jaya,” jelasnya.
Ia menambahkan, kebutuhan pangan di DKI Jakarta sangat besar, bahkan mencapai ribuan ton setiap bulannya. Oleh sebab itu, peluang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para petani, peternak, dan pelaku usaha kecil di Kota Blitar.
Tidak hanya telur atau daging, ruang kerja sama juga terbuka bagi komoditas lain. Mas Ibin menyebutkan, Pasar Jaya sangat membutuhkan aneka produk seperti tomat, cabai, hingga hasil perkebunan. Hal ini membuka jalan bagi Kota Blitar untuk melakukan konsolidasi lintas sektor, agar jumlah pasokan yang dikirim bisa besar dan berkelanjutan.

Pemerintah Kota Blitar, katanya, tengah merancang pembentukan pasar agro maupun Blitar Trade Center (BTC). Fasilitas ini nantinya menjadi simpul perdagangan yang memudahkan konsolidasi berbagai komoditas lokal sebelum dipasarkan ke luar daerah.
“Kepentingannya adalah bagaimana bisa memfasilitasi perdagangan antar daerah. BTC akan menjadi pusat pengumpulan sekaligus pintu keluar produk-produk Blitar menuju pasar yang lebih luas,” ungkap Mas Ibin.
Selain pangan pokok, peluang besar juga terbuka bagi produk UMKM Blitar. Dalam diskusi, Dirut Pasar Jaya Agus Himawan menawarkan agar produk-produk UMKM dari Kota Blitar dapat dipasarkan di gerai-gerai yang tengah disiapkan di Jakarta. Rencananya, pada tahun 2026 mendatang gerai tersebut mulai beroperasi dan menjadi etalase bagi produk unggulan daerah mitra.
Baca Juga : Kementrian PAN RB Dampingi Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik Digital di Kota Batu
Mas Ibin menyambut baik tawaran itu. Menurutnya, ini merupakan kesempatan emas bagi pelaku UMKM Blitar untuk menembus pasar ibu kota.
“Kami berharap seluruh produk UMKM Kota Blitar dapat masuk ke Pasar Jaya atau ke DKI Jakarta. Ini bagian dari upaya memperluas jangkauan pasar dan memperkuat daya saing UMKM kita,” katanya.
Pertemuan antara Wali Kota Blitar dan Dirut Pasar Jaya memberi sinyal bahwa kerja sama ini tidak sekadar wacana. Dengan adanya tindak lanjut berupa pembahasan kuota, konsolidasi komoditas, hingga peluang UMKM, arah kerja sama terlihat semakin jelas.
Mas Ibin menegaskan, Kota Blitar tidak ingin berjalan sendiri. Pemerintah daerah berkomitmen menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguatkan melalui jejaring lintas wilayah. Kolaborasi dengan DKI Jakarta diyakini dapat menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blitar secara lebih merata.
“Kerja sama ini penting untuk kemajuan dan kesejahteraan para pelaku usaha di Kota Blitar. Kami ingin tumbuh bersama, berjejaring, dan menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguatkan,” tandasnya.

Bagi Pemprov DKI Jakarta, kerja sama ini mendukung misi menjadikan Ibu Kota sebagai pusat perdagangan dengan pasokan daerah. Blitar dipandang tepat karena komoditas pertanian dan peternakannya berkualitas.
Kolaborasi ini bukan sekadar jual beli, tetapi upaya memperkuat ketahanan pangan. Pasokan konsisten dari Blitar diyakini menjaga stabilitas harga di kota besar.
Pertemuan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar menunjukkan, kerja sama antardaerah bisa membuka peluang ekonomi. Senyum Mas Ibin dan Dirut Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan, kemitraan ini bukan hanya bisnis, melainkan jalan menuju kesejahteraan bersama.