3 Bupati di Aceh Angkat Tangan Hadapi Banjir, Kepala BNPB Minta Maaf 

Reporter

Binti Nikmatur

01 - Dec - 2025, 05:16

Tiga surat resmi tiga bupati di Provinsi Aceh angkat tangan terkait masalah banjir yang dihadapi wilayahnya. (Foto: ist)

JATIMTIMES - Bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Aceh membuat tiga bupati di provinsi itu menyatakan tidak lagi sanggup menangani kondisi darurat yang semakin meluas. Di saat Aceh menunggu dukungan pemerintah yang lebih besar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan permintaan maaf lantaran sempat menyebut banjir tidak parah. 

Adapun Bupati Aceh Selatan Mirwan mengirim surat resmi bernomor 360/1975/2025 pada 27 November 2025. Ia menyebut skala kerusakan yang ditimbulkan banjir dan longsor melumpuhkan wilayahnya.

Baca Juga : Surabaya Holiday Super Sale Resmi Dibuka, Tawarkan Diskon Hingga 80% di 17 Mall

Sebanyak 11 kecamatan terdampak, akses transportasi terputus, hingga muncul titik-titik pengungsian baru. Infrastruktur publik, termasuk jalan, jembatan, irigasi, sekolah, dan layanan kesehatan, banyak yang rusak. Aktivitas ekonomi masyarakat ikut tersendat karena distribusi logistik terhambat.

Mirwan menjelaskan kemampuan daerah sangat terbatas dalam menghadapi kondisi genting seperti ini. “Dipandang perlu Pemerintah Aceh untuk mengambil alih penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Aceh Selatan,” tulis Mirwan.

Bupati Aceh Tengah Haili Yoga juga menyampaikan ketidakmampuan daerahnya mengatasi bencana dengan sumber daya yang ada melalui surat bernomor 360/5654BFBD/2025.

“Mengingat kondisi dampak bencana ini, kami selaku Bupati Aceh Tengah menyatakan ketidakmampuan dalam melaksanakan upaya penanganan darurat bencana sebagaimana mestinya,” tulis Haili Yoga.

Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi mengambil langkah serupa. Ia memohon agar Gubernur Aceh turun tangan penuh dalam penanganan banjir di wilayahnya.

“Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya tidak dapat menangani penanggulangan bencana tersebut sepenuhnya mengingat keterbatasan anggaran, sumber daya serta peralatan yang dimiliki. Maka Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya memohon kepada Gubernur Aceh untuk dapat membantu penanganan bencana tersebut,” tulis Sibral.

Baca Juga : Kota Batu Dilanda 196 Bencana Sepanjang Januari-November, Longsor Mendominasi

Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto turun langsung meninjau lokasi banjir di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Minggu (30/11/2025). Ia mengaku terkejut melihat kondisi yang jauh lebih parah dari laporan awal yang diterima.

Suharyanto menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu. "Saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf Pak Bupati. Ini, bukan berarti kami tidak peduli begitu,” kata Suharyanto.

Ia menjelaskan bahwa kehadiran BNPB untuk membantu masyarakat yang terdampak dan memastikan penanganan tidak ada bedanya antar wilayah. "Tidak ada bedanya (penanganan di) utara, selatan, tengah. Itu sama semua bagi kami," ujar Suharyanto.