Festival Mbois ke-10 Jadi Aksi Nyata Kolaborasi Kreatif Menuju Ekonomi Malang Mbois
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
06 - Nov - 2025, 05:19
JATIMTIMES - Festival Mbois ke-10 resmi dibuka hari ini (Kamis, 6/11/2025) dan menjadi bukti nyata geliat ekonomi kreatif di Kota Malang yang semakin kuat. Ajang tahunan ini tak hanya menampilkan kreativitas para pelaku ekonomi kreatif, tetapi juga menjadi bagian penting dari program “Seribu Event” yang dicanangkan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, untuk menghidupkan berbagai sektor perekonomian dan pariwisata lokal.
Mengusung tema “Senyawa Malang Raya untuk Nusantaraya,” Festival Mbois #10 digelar oleh Malang Creative Fusion (MCF) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag). Gelaran ini menampilkan beragam kegiatan mulai dari pameran karya kreatif, pertunjukan seni, hingga forum kolaborasi yang melibatkan berbagai komunitas, pelaku UMKM, akademisi, dan investor.
Baca Juga : Terobosan Hukum Digital, FH UB Luncurkan Konsultan Hukum Online Berbasis AI dan Simulator E-Court
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyebut festival ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Malang tengah tumbuh sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif yang paling aktif di Indonesia.
“Ini sangat bagus sekali, karena dengan ekonomi kreatif, pertumbuhan ekonomi di Kota Malang terus bergerak positif. Bahkan kontribusinya terasa tidak hanya di tingkat Jawa Timur, tapi juga nasional,” ujar Eko saat ditemui di sela pembukaan acara.
Menurut Eko, Festival Mbois juga sejalan dengan semangat Pemkot Malang yang terus mendorong kolaborasi lintas sektor. Ia menegaskan, sinergi antara pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci agar Kota Malang semakin dikenal dunia.
“Sampai hari ini Kota Malang sudah ditetapkan sebagai salah satu kota teraktif di dunia dalam bidang kreatif. Ini menunjukkan bahwa Malang semakin terbuka, dikenal nasional dan internasional sebagai kota kreatif yang layak dibanggakan,” tegasnya.
Eko menambahkan, semangat kolaborasi tersebut juga ditunjang oleh dukungan penuh dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. “Pak Wali Kota dan Pak Wakil terus mendorong agar kita berinovasi dan berkreasi tanpa henti. Karena kreativitas adalah energi utama penggerak ekonomi daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Malang Creative Fusion (MCF), Dadik Wahyu Chang, menjelaskan bahwa kehadiran Festival Mbois adalah bentuk perjalanan panjang komunitas kreatif di Malang dalam mencintai dan mengembangkan kota.
Baca Juga : TMMD ke-126 Kodim 0804/Magetan Ditutup, Rampungkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Terpencil
“Perjalanan kami di MCF adalah perjalanan cinta terhadap Kota Malang. Dalam perjalanannya, kami menyadari bahwa untuk mempercepat kemajuan, kami harus berjumpa, berjejaring, dan berkolaborasi,” jelas Dadik.
Menurutnya, MCF hadir sebagai jembatan yang menghubungkan ide, aksi, dan komersialisasi karya kreatif di Malang. “Dengan kolaborasi, muncul komersialisasi yang sehat. Itulah tiga prinsip MCF — membersamai, mencintai kota, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Dadik juga menambahkan, Festival Mbois tahun ini menjadi penghubung menuju gelaran Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) yang akan digelar di Malang Raya pada November ini. “ICCF nanti adalah momen nasional yang akan menunjukkan kepada Indonesia bahwa Malang memang pantas disebut kota kreatif dunia,” pungkasnya.
Dengan semangat Senyawa Malang Raya untuk Nusantaraya, Festival Mbois #10 bukan hanya pesta kreatif tahunan, tapi juga momentum kolaborasi nyata antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat untuk menjadikan Malang semakin mbois, maju, berdaya, dan kreatif tanpa batas.
